puisi oleh Jelir
saat sepi aku bersama kamu
aku selalu belajar mengenal kamu
ada waktu
roh jiwa ini terasa ditarik-tarik
harus saja tercabut dan meresap
dalam pencarian yang
terlalu abstrak dan payah
sukar untuk aku ungkapkan semua
- melainkan -
akrab jasad aku saja yang pilu
sering tenggelam dari atas tikar itu
dalam kesyahduan disentuh oleh
tangan kamu
rasa dan bukan lihat
waktu bersendirian dengan kamu yang kerap juga
aku ingkari kerna kedaifan jasad yang tak terbawa oleh roh sendiri
masih juga pintu ke arah kamu itu terbuka
sekurang-kurangnya, itu yang aku fahami
bila mana aku mula terkapai
bermain di jalan yang katanya sesat
kamu mendampingi juga aku
memaut dan memapah kembali
pada setiap langkah aku yang semakin
longlai
kamu menghukum aku dengan hikmah
dan dengan kemesraan itu juga aku mula merenung
dalam sepi itu; setiap kali ia berulang
aku berharap akan merasakan lagi
- disember 2007
kehadiran kamu
membelai dan sekali gus
meninggalkan aku dalam resah
untuk menjawab soalan;
"bila lagi akan aku rasakan ini? "
aku akur pada kasih sayang kamu…
Tiada ulasan:
Catat Ulasan